Pengertian
radikal bebas
Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan
satu buah elektron dari pasangan elektron bebasnya, atau merupakan
hasil pemisahan homolitik
suatu ikatan kovalen.
Akibat pemecahan homolitik, suatu molekul akan terpecah menjadi radikal bebas
yang mempunyai elektron tak berpasangan. Elektron memerlukan pasangan untuk
menyeimbangkan nilai spinnya, sehingga molekul radikal menjadi
tidak stabil dan mudah sekali bereaksi dengan molekul lain, membentuk radikal
baru.
Tubuh manusia dapat menetralisir radikal
bebas ini, hanya saja bila jumlahnya berlebihan, maka kemampuan untuk
menetralisirnya akan semakin berkurang.
Radikal bebas yang mengambil
elektron dari sel tubuh manusia dapat menyebabkan perubahan struktur DNA
sehingga terjadi mutasi. Bila perubahan DNA ini terjadi
bertahun-tahun, maka dapat menjadi penyakit kanker.
Sumber
radikal bebas
Sumber
radikal bebas, baik endogenus maupun eksogenus terjadi melalui sederetan
mekanisme reaksi. Yang pertama pembentukan awal radikal bebas (inisiasi), lalu
perambatan atau terbentuknya radikal baru (propagasi), dan tahap terakhir
(terminasi), yaitu pemusnahan atau pengubahan menjadi radikal bebas stabil dan
tak reaktif.
Sumber
endogenus dapat melewati autoksidasi, oksidasi enzimatik, fagositosis dalam
respirasi, transpor elektron di mitokondria, oksidasi ion-ion logam transisi,
atau melalui ischemic. Autoksidasi adalah senyawa yang mengandung ikatan
rangkap, hidrogen alilik, benzilik atau tersier yang rentan terhadap oksidasi
oleh udara.
Sedangkan
sumber eksogenus radikal bebas yakni berasal dari luar sistem tubuh,
diantaranya sinar UV. Sinar UVB merangsang melanosit memproduksi melanin
berlebihan dalam kulit, yang tidak hanya membuat kulit lebih gelap, melainkan
juga berbintik hitam.
Radikal bebas yang ada ditubuh manusia berasal dari 2 sumber :
A.Sumber endogen
1. Autoksidasi :
Merupakan produk dari proses metabolisme aerobik. Molekul yang mengalami
autoksidasi berasal dari katekolamin, hemoglobin, mioglobin, sitokrom C yang
tereduksi, dan thiol. Autoksidasi dari molekul diatas menghasilkan reduksi dari
oksigen diradikal dan pembentukan kelompok reaktif oksigen. Superoksida
merupakan bentukan awal radikal. Ion ferrous (Fe II) juga dapat kehilangan
elektronnya melalui oksigen untuk membuat superoksida dan Fe III melalui proses
autoksidasi.
2. Oksidasi enzimatik
Beberapa jenis sistem enzim mampu menghasilkan radikal bebas dalam jumlah
yang cukup bermakna, meliputi xanthine oxidase (activated in
ischemia-reperfusion), prostaglandin synthase, lipoxygenase, aldehyde oxidase,
dan amino acid oxidase. Enzim myeloperoxidase hasil aktifasi
netrofil, memanfaatkan hidrogen peroksida untuk oksidasi ion klorida menjadi
suatu oksidan yang kuat asam hipoklor.
3. Respiratory burst
Merupakan terminologi yang digunakan untuk menggambarkan proses dimana sel
fagositik menggunakan oksigen dalam jumlah yang besar selama fagositosis. Lebih
kurang 70-90 % penggunaan oksigen tersebut dapat diperhitungkan dalam produksi
superoksida. Fagositik sel tersebut memiliki sistem membran bound flavoprotein
cytochrome-b-245 NADPH oxidase. Enzim membran sel seperti NADPH-oxidase keluar
dalam bentuk inaktif. Paparan terhadap bakteri yang diselimuti imunoglobulin, kompleks
imun, komplemen 5a, atau leukotrien dapat mengaktifkan enzim NADPH-oxidase.
Aktifasi tersebut mengawali respiratory burst pada membran sel untuk
memproduksi superoksida. Kemudian H2O2 dibentuk dari
superoksida dengan cara dismutasi bersama generasi berikutnya dari OH dan HOCl
oleh bakteri.
B. Sumber eksogen
1. Obat-obatan :
Beberapa macam obat dapat meningkatkan produksi radikal bebas dalam bentuk
peningkatan tekanan oksigen. Bahan-bahan tersebut bereaksi bersama hiperoksia
dapat mempercepat tingkat kerusakan. Termasuk didalamnya antibiotika kelompok
quinoid atau berikatan logam untuk aktifitasnya (nitrofurantoin), obat kanker
seperti bleomycin, anthracyclines (adriamycin), dan methotrexate, yang memiliki
aktifitas pro-oksidan. Selain itu, radikal juga berasal dari fenilbutason,
beberapa asam fenamat dan komponen aminosalisilat dari sulfasalasin dapat
menginaktifasi protease, dan penggunaan asam askorbat dalam jumlah banyak
mempercepat peroksidasi lemak.
2. Radiasi :
Radioterapi memungkinkan terjadinya kerusakan jaringan yang disebabkan oleh
radikal bebas. Radiasi elektromagnetik (sinar X, sinar gamma) dan radiasi
partikel (partikel elektron, photon, neutron, alfa, dan beta) menghasilkan
radikal primer dengan cara memindahkan energinya pada komponen seluler seperti
air. Radikal primer tersebut dapat mengalami reaksi sekunder bersama oksigen
yang terurai atau bersama cairan seluler.
3. Asap rokok :
Oksidan dalam rokok mempunyai jumlah yang cukup untuk memainkan peranan
yang besar terjadinya kerusakan saluran napas. Telah diketahui bahwa oksidan
asap tembakau menghabiskan antioksidan intraseluler dalam sel paru (in vivo)
melalui mekanisme yang dikaitkan terhadap tekanan oksidan. Diperkirakan bahwa
tiap hisapan rokok mempunyai bahan oksidan dalam jumlah yang sangat besar,
meliputi aldehida, epoxida, peroxida, dan radikal bebas lain yang mungkin cukup
berumur panjang dan bertahan hingga menyebabkan kerusakan alveoli. Bahan lain
seperti nitrit oksida, radikal peroksil, dan radikal yang mengandung karbon ada
dalam fase gas. Juga mengandung radikal lain yang relatif stabil dalam fase
tar.
Penyebab radikel bebas
Sinar
ultraviolet matahari antara pukul 10.00 – 15.00, polusi asap rokok dan pabrik,
alkohol, emisi kendaraan bermotor adalah faktor eksternal yang memacu
pembentukan radikal bebas di dalam tubuh. Setiap kali bernapas dengan menghirup
oksigen pasti terjadi oksidasi yang menghasilkan sisa-sisa oksidasi yang
disebut oksidan. Oksidan inilah yang juga membentuk radikal bebas .
Selain
itu, kelebihan gizi merupakan faktor internal pembentukannya. Dalam makanan
kita sehari-hari sebaiknya tidak kelebihan lemak, vitamin, protein, dan
sebagainya. Karena ketika tubuh kita mencerna makanan, selain menghasilkan
energi, juga menghasilkan radikal bebas sebagai bagian dari proses metabolisme
tubuh.
Bahaya radikel bebas
Sebagai
molekul yang tidak stabil, radikel bebas senantiasa menyerobot elektron molekul
lain. Ini dapat menghancurkan bangunan dan struktur sel-sel tubuh serta
mengubah ukuran dan bentuknya. Kerusak sel akan merugikan kesehatan.
Radikel bebas yang berlebihan dapat memicu dan memperparah penyakit jantung, penyakit infeksi, tumor dan kanker, penyakit mata (seperti katarak, glaukoma), penyakit kulit (seperti alergi, dermatitis) serta mempercepat proses penuaan.
Radikel bebas yang berlebihan dapat memicu dan memperparah penyakit jantung, penyakit infeksi, tumor dan kanker, penyakit mata (seperti katarak, glaukoma), penyakit kulit (seperti alergi, dermatitis) serta mempercepat proses penuaan.
Penyakit yang disebabkan oleh
radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk
penyakit tersebut menjadi nyata. Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan
radikal bebas adalah serangan jantung,kanker, katarak dan menurunnya fungsi ginjal. Untuk
mencegah atau mengurangi penyakit kronis karena radikal bebas diperlukan antioksidan.
Pembentukan
radikal bebas dalam sel
Radikal bebas diproduksi dalam sel yang secara umum
melalui reaksi pemindahan elektron, menggunakan mediator enzimatik atau
non-enzimatik. Produksi radikal bebas dalam sel dapat terjadi secara rutin
maupun sebagai reaksi terhadap rangsangan. Secara rutin adalah superoksida yang
dihasilkan melalui aktifasi fagosit dan reaksi katalisa seperti ribonukleotida
reduktase. Sedang pembentukan melalui rangsangan adalah kebocoran superoksida,
hidrogen peroksida dan kelompok oksigen reaktif (ROS) lainnya pada saat bertemunya
bakteri dengan fagosit teraktifasi. Pada keadaan normal sumber utama radikal
bebas adalah kebocoran elektron yang terjadi dari rantai transport elektron,
misalnya yang ada dalam mitokondria dan endoplasma retikulum dan molekul
oksigen yang menghasilkan superoksida.
Dalam kondisi yang tidak lazim seperti radiasi ion, sinar ultraviolet, dan
paparan energi tinggi lainnya, dihasilkan radikal bebas yang sangat berlebihan.
Gambar 2. Sistem oksigen aktif
Struktur kimia Radikal bebas
Atom
terdiri dari nukleus, proton, dan elektron. Jumlah proton (bermuatan positif)
dalam nukleus menentukan jumlah dari elektron (bermuatan negatif) yang
mengelilingi atom tersebut. Elektron berperan dalam reaksi kimia dan merupakan
bahan yang menggabungkan atom-atom untuk membentuk suatu molekul. Elektron
mengelilingi, atau mengorbit suatu atom dalam satu atau lebih lapisan. Jika
satu lapisan penuh, elektron akan mengisi lapisan kedua. Lapisan kedua akan
penuh jika telah memiliki 8 elektron, dan seterusnya. Gambaran struktur
terpenting sebuah atom dalam menentukan sifat kimianya adalah jumlah elektron
pada lapisan luarnya. Suatu bahan yang elektron lapisan luarnya penuh tidak
akan terjadi reaksi kimia. Karena atom-atom berusaha untuk mencapai keadaan
stabilitas maksimum, sebuah atom akan selalu mencoba untuk melengkapi lapisan
luarnya dengan :
- Menambah atau mengurangi elektron untuk mengisi maupun mengosongkan lapisan luarnya.
- Membagi elektron-elektronnya dengan cara bergabung bersama atom yang lain dalam rangka melegkapi lapisan luarnya.
Atom sering kali melengkapi lapisan luarnya dengan cara membagi
elektron-elektron bersama atom yang lain. Dengan membagi elektron, atom-atom
tersebut bergabung bersama dan mencapai kondisi stabilitas maksimum untuk
membentuk molekul.
Oleh karena radikal bebas sangat reaktif, maka mempunyai spesifitas kimia
yang rendah sehingga dapat bereaksi dengan berbagai molekul lain, seperti
protein, lemak, karbohidrat, dan DNA.
Dalam rangka mendapatkan stabilitas kimia, radikal bebas tidak dapat
mempertahankan bentuk asli dalam waktu lama dan segera berikatan dengan bahan
sekitarnya. Radikal bebas akan menyerang molekul stabil yang terdekat dan
mengambil elektron, zat yang terambil elektronnya akan menjadi radikal bebas
juga sehingga akan memulai suatu reaksi berantai, yang akhirnya terjadi
kerusakan sel tersebut.
Gambar 1. Struktur kimia radikal bebas
Radikal bebas dapat
terbentuk in-vivo dan in-vitro secara :
1.
Pemecahan satu molekul normal
secara homolitik menjadi dua. Proses ini jarang terjadi pada sistem biologi
karena memerlukan tenaga yang tinggi dari sinar ultraviolet, panas, dan radiasi
ion.
2.
Kehilangan satu elektron dari
molekul normal
3.
Penambahan elektron pada molekul
normal
Pada radikal
bebas elektron yang tidak berpasangan tidak mempengaruhi muatan elektrik dari
molekulnya, dapat bermuatan positif, negatif, atau netral.
Pertayaan.....???
1.bagaimana cara anda mengatasi jika radikal bebas berlebih dalam
tubuh???
2.mengapa radikal bebas tidak dapat mempertahankan bentuk asli
dalam waktu lama dan segera berikatan dengan bahan sekitarnya???
Sebenarnya, radikal bebas tetap diperlukan tubuh dalam jumlah tertentu,karena ia bagian dari sistem pertahanan tubuh kita. Radikal bebas bertugas melindungi tubuh terhadap 'serangan' dari luar, misalnya virus penyakit. Namun, radikal bebas menjadi berbahaya jika jumlahnya berlebihan.Untuk mengatasinya, kita harus menumpas radikal bebas yang berlebihan di tubuh. Sayangnya, kita tak bisa menghindar dari paparan radikal bebas. Salah satu penyebab utamanya adalah stres. Selain itu, segala aktivitas yang menghasilkan pembakaran bisa menimbulkan radikal bebas. Ketika memasak, kita terpapar radikal bebas dari api kompor
BalasHapusSaya setuju dengan saudara andri , tapi menurut saya jika terjadi kelebihan radikal bebas dalam tubuh, inii diperlukan kinerja antioksidan yang dapat kita peroleh dengan memakan makanan seperti buah-buahan yang banyak mengandung anti oksidan sehingga dapat menekan tumbuh nya lebih banyak lagi sumber radikal bebas . .
BalasHapusterimakasih .
Baiklah
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan saudara reno saputra,
untuk pertanyaan ke2.
radikal bebas adalah molekul atau atom yang pada orbital terluarnya tidak memiliki pasangan elektron karena itu radikal bebas bersifat tidak stabil dan radikal. Karena sifatnya yg tidak stabil itulah ia menangkap elektron dari senyawa lainnya agar stabil. Parahnya setelah senyawa tersebut kehilangan elektron karena diambil radikal bebas tadi, senyawa tersebut akan menjadi radikal bebas pula dan akan menangkap elektron senyawa lainnya lagi, ini lah yg disebut reaksi berantai.
The 7 Best Casino Sites in New Jersey - Mapyro
BalasHapusCasinos in New Jersey. Casino · The best slot machines 부천 출장마사지 in 경주 출장안마 the 전주 출장마사지 country · Golden 광주 출장안마 Nugget Casino · Super Slots 화성 출장마사지 · PokerStars Casino · Mohegan Sun.